Arga Makmur, 14–16 Oktober 2025 — Sebanyak 40 orang Pastor dan 10 orang Frater dari Keuskupan Agung Palembang mengikuti kegiatan Live In yang berlangsung di wilayah Paroki Santo Thomas Rasul, Arga Makmur. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, dimulai dari tanggal 14 hingga 16 Oktober 2025.
Kegiatan ini diawali dengan Misa Syukur yang dipimpin secara khidmat oleh Vikaris Jenderal Keuskupan Agung Palembang, Pastor Yohanes Kristianto. Dalam homili dan sambutannya, Pastor Kristianto menegaskan bahwa tujuan utama dari Live In ini adalah untuk semakin mendekatkan para pastor kepada umat, dan sebaliknya umat kepada pastor—sebagai jalan untuk memperkuat iman bersama.
“Jangan perlakukan para pastor secara istimewa. Perlakukan kami biasa-biasa saja, supaya kami bisa sungguh hadir sebagai sahabat dan saudara di tengah umat,” ujar Pastor Kristianto.
Pastor Oktovianus Babu, CSsR, selaku Pastor Paroki Santo Thomas Rasul, mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan berkat besar bagi umat Paroki Santo Thomas Rasul.
“Kehadiran para pastor dan frater di tengah umat tentu membawa sukacita serta mempererat tali persaudaraan iman di lingkungan paroki kita,” ujarnya.
Sementara itu, Pastor Oktovianus Babu, CSsR, juga menambahkan bahwa kegiatan ini menjadi bentuk dukungan terhadap penguatan Komunitas Basis Gerejawi (KBG) di lingkungan Paroki Santo Thomas Rasul, yang mencakup wilayah Arga Makmur, Padang Jaya, dan Giri Mulya.
Selain itu, Pastor Dominggus Koro, selaku Ketua Pastor UNIO Keuskupan Agung Palembang, mengucapkan terima kasih kepada seluruh umat yang telah bersedia menerima para pastor dan frater selama kegiatan Live In.
“Kami sungguh berterima kasih atas sambutan hangat dan doa dari umat sekalian. Semoga para pastor dan umat semakin tumbuh dalam iman dan persaudaraan sejati,” ungkap Pastor Dominggus Koro.
Setelah Misa pembukaan, para pastor dan frater disambut oleh kurang lebih 200 umat yang hadir untuk menjemput mereka ke lingkungan masing-masing, di mana mereka akan tinggal dan berdinamika bersama umat selama tiga hari penuh. Kegiatan ini menjadi momen berharga untuk membangun relasi, berdialog, serta mengalami hidup menggereja yang nyata dan dekat dengan umat.(TIM)
